Dulu waktu SMP ada dua cewek yang gue suka, tapi begitulah gagal gue pacarin keduanya.

Ilul dan Yuli, itu nama ke dua cewek yang gue suka,

Ailul Latifah (Ilul), baguskan namanya, alasan gue suka, dia itu cantik, berkumis, tulisannya bagus, rumahnya deket sekolah (jadi enak kalau nganterin pulang), gue kenal dia pertama masuk sekolah, kelas I, dia duduk di bangku nomer dua dari urutan meja guru, gue lupa kenalannya gimana, tahu-tahu udah kenal, tapi yang pasti kanalnya nggak di toilet umum, tapi di sekolah.

Gue suka pinjem bukunya, selain tulisannya bagus, bukunya juga wangi, mungkin dia sering kasih dedoran, kadang juga kalu lagi males nulis gue minta dituliskan dia, terus buku gue dipinjem buat  dia nulis di bukunya, tiba-tiba ada getaran di hati gue, *bbrreekkk-bbrreekkk, cintapun tumbuh, tapi gue malu mau ngungkapinnya, gue yang kecil dan dia yang besar, kalaupun pacaran dikaranya adik -kakak, jadi gue diam aja, terkadang sakit juga kalau lihat dia digodain cowok lain atau bapak-bapak yang jaga kantin.

Kelas dua, gue bersyukur banget waktu kelas dua nggak sekelas dengan dia, jadi gue bisa ngelupain tentangnya, meski agak lama *wajar coy, di kelas dua ini nggak ada kisah asrama sama sekali, karna gue lagi ngelupain serius moveon.

Yuli Nur Rosyidah (Yuli), sebenarnya Yuli dan Ilul satu kelas sama gue waktu kelas I, tapi gue mulai suka sama Yuli waktu kelas III, alasan suka, dia itu manis, cerdas, pendiam dan matanya sipit (mirip orang cina), gue beda kelas sama dia, jadi gue sering mondar-mandirin kelas dia, hanya sekedar melihat wajahnya.

Gue sering ngobrol-ngobrol tentang pelajaran, kadang pula tantang perasaan gue ke dia, namun gue gagal macarin si Yuli, karna orang tuanya hanya ngebolehin dia untuk belajar aja, jadi gue sama dia hanya teman aja sampai lulus SMP.

Bukan kata-kata bijak "Cinta monyet, itu sebutan untuk anak yang belum cukup umur untuk urusan cinta, masa SMP, adalah masa-masa dimana kita pakai baju putih dan celana biru."

*Kaburrr...!!!

****